Tekad ITUC: Memperjuangkan Hak Pekerja dalam Bayang-bayang Dominasi Pengusaha di Asia Pasifik
Nepal, kspicitu.org – Dalam Regional General Council ke-26 yang diselenggarakan oleh International Trade Union Confederation Asia Pacific (ITUC AP) pada 8-9 Oktober 2024, Eric Mwezi Manzi, Wakil Sekretaris Jenderal ITUC, menyampaikan rasa dukanya atas musibah banjir yang melanda Nepal. Tragedi ini telah merenggut lebih dari 300 nyawa, menimbulkan duka mendalam bagi negara tersebut. Dalam sambutannya, Manzi menegaskan komitmen ITUC dalam mendukung berbagai program yang melindungi dan memajukan kesejahteraan pekerja, khususnya di kawasan Asia Pasifik.
Manzi menyoroti pentingnya pengakuan terhadap hak-hak pekerja platform dan pekerja migran, yang sering kali berada di garis terdepan pekerjaan namun terpinggirkan dari perlindungan yang layak. Selain itu, Manzi menggarisbawahi urgensi penerapan upah layak serta peningkatan standar kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi seluruh pekerja. “Organisasi serikat pekerja tetap menjadi salah satu cara yang efektif untuk memperjuangkan taraf hidup pekerja di seluruh dunia,” ujarnya.
Di tengah tantangan global yang dihadapi gerakan buruh, Manzi mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pengaruh dominan kekuatan pengusaha dalam demokrasi, terutama terkait pendanaan pemilu. “Pemilu di hampir semua wilayah kini didanai oleh kepentingan pengusaha, yang berpotensi melemahkan pergerakan buruh. ITUC berjuang untuk demokrasi yang lebih dari sekadar pemilu. Kami berjuang untuk demokrasi ekonomi dan sosial yang memberikan keadilan bagi seluruh pekerja,” tegas Manzi.
Fokus ITUC tidak hanya terbatas pada perlindungan hak-hak buruh tetapi juga mengedepankan keadilan sosial dalam konteks demokrasi yang sesungguhnya. Manzi menekankan bahwa dimensi ekonomi dan sosial yang adil harus menjadi bagian integral dari proses demokrasi, dan bahwa partisipasi aktif pekerja dalam politik dan ekonomi sangat diperlukan untuk mewujudkannya.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Riden Hatam Aziz, Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Bidang Politik dan Kebijakan Publik, serta Prihanani, Wakil Presiden KSPI untuk Hubungan Luar Negeri. Kehadiran mereka mempertegas komitmen Indonesia dalam mendukung agenda serikat pekerja di kawasan Asia Pasifik dan memperkuat kerjasama internasional dalam memperjuangkan hak pekerja.
Rapat yang dihadiri oleh para pemimpin serikat pekerja dari berbagai negara ini diharapkan dapat menghasilkan langkah konkret dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik, aman, dan sejahtera bagi seluruh pekerja. Diharapkan pula bahwa kolaborasi ini mampu membawa perubahan positif dan menjawab tantangan yang dihadapi oleh pekerja di tengah dominasi kekuatan ekonomi global yang sering mengabaikan hak dan kepentingan mereka.