Suara KSPI

Hari Pertama Kerja Pasca-Lebaran: Menyalakan Kembali Lentera Perjuangan KSPI

Hari pertama masuk kerja setelah libur Lebaran selalu membawa suasana baru dan semangat yang dipulihkan. Kembali ke rutinitas, kita disambut dengan tawa dan cerita rekan-rekan yang telah lama tidak bertemu. Namun, di balik keceriaan tersebut, terdapat tanggung jawab besar yang menanti kita.

Dalam momentum ini, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengajak seluruh kader untuk kembali menyalakan lentera perjuangan untuk melawan kebijakan yang merugikan pekerja. Termasuk dengan terus menyuarakan agar Omnibus Law UU Cipta Kerja dibatalkan.

Bagaimana pun, Undang-Undang Cipta Kerja telah menuai banyak kontroversi dan protes dari kalangan pekerja di seluruh Indonesia. KSPI akan terus berdiri di garis terdepan dalam memperjuangkan pembatalan dari undang-undang yang kita percaya mengandung banyak pasal yang merugikan hak-hak pekerja ini. Hak untuk mendapatkan upah layak, jaminan sosial, dan kondisi kerja yang aman adalah beberapa dari sekian banyak hak yang terancam oleh implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.

Pada hari ini, saat kita kembali ke pekerjaan kita, marilah kita ingat bahwa setiap tugas yang kita lakukan adalah bagian dari perjuangan yang lebih besar untuk kesejahteraan pekerja di Indonesia. Kita tidak hanya bekerja untuk diri sendiri, tapi juga untuk mewujudkan dunia kerja yang lebih adil dan manusiawi. Perjuangan ini adalah esensi dari identitas kita sebagai anggota KSPI dan sebagai pejuang hak-hak pekerja.

Hari ini, juga menjelang peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, yang hanya beberapa minggu lagi, kita memiliki kesempatan untuk menyuarakan tuntutan kita dengan lebih kuat. May Day bukan hanya peringatan, tapi juga pengingat akan kekuatan solidaritas pekerja di seluruh dunia. Ini adalah hari di mana kita, sebagai pekerja, bersatu tidak hanya untuk merayakan pencapaian, tetapi juga untuk menggugah kesadaran tentang tantangan yang masih terus kita hadapi.

KSPI mengajak semua pekerja untuk bersiap-siap menghadiri dan berpartisipasi dalam kegiatan May Day yang akan datang. Di tahun ini, kita akan menggunakan momentum ini untuk menekankan pentingnya menggulingkan Omnibus Law. Setiap poster, setiap yel-yel, setiap barisan yang kita bentuk adalah demonstrasi dari kekuatan kolektif kita. Ini adalah saatnya untuk menunjukkan bahwa kejayaan kelas pekerja adalah kejayaan bagi bangsa.

Kami juga mengingatkan bahwa setiap langkah kita menuju May Day dan setiap hari kerja yang kita lalui adalah kesempatan untuk mengedukasi dan menginspirasi rekan-rekan kita. Edukasi mengenai hak-hak pekerja, risiko yang dibawa oleh Omnibus Law, dan pentingnya solidaritas adalah kunci untuk memperkuat barisan kita. Kita harus terus berbicara, berdiskusi, dan bertukar informasi agar setiap pekerja menjadi lebih kuat dan lebih siap dalam menghadapi perubahan yang mungkin terjadi.

Selain itu, sebagai serikat pekerja, KSPI berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak pekerja melalui berbagai saluran; baik melalui pembuatan konsep, melakukan lobi, melancarkan aksi, hingga membangun kekuatan politik kelas pekerja. Kita akan terus menjadi suara bagi yang tidak bisa berbicara, menjadi benteng bagi yang lemah, dan menjadi harapan bagi mereka yang putus asa.

Hari ini, kita kembali ke kerja dengan tugas yang lebih berat tapi juga dengan semangat yang lebih besar. Kita adalah bagian dari gerakan yang akan terus membesar, sebuah gerakan yang berjuang untuk keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan. Mari kita gunakan hari ini sebagai titik tolak untuk tahun yang penuh perjuangan, dan mari kita sambut May Day sebagai tonggak penting untuk tercapainya kejayaan kelas pekerja.

Hari ini, dan di hari-hari yang akan datang, kita berjuang tidak hanya untuk gaji di akhir bulan, tapi untuk masa depan kita, anak-anak kita, dan generasi pekerja yang akan lahir esok hari. Mari kita mulai dengan langkah yang mantap, hati yang kuat, dan solidaritas yang tak tergoyahkan.

Bersama, kita bisa!

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *