Berita

Indonesia dan PBB Luncurkan Program Bersama Global Accelerator untuk Pekerjaan dan Perlindungan Sosial

Jakarta, 10 Juni 2025 – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas secara resmi meluncurkan program Global Accelerator on Jobs and Social Protection for Just Transitions bersama organisasi-organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk ILO, UNDP, dan UNICEF. Acara peluncuran yang berlangsung di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat ini dihadiri oleh perwakilan lembaga internasional, kementerian dan lembaga pemerintah, serikat pekerja, pelaku usaha, serta organisasi masyarakat sipil.

Program ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Melalui kerja sama ini, Indonesia bertekad memperkuat sistem perlindungan sosial dan mendorong penciptaan lapangan kerja yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.

Wakil Menteri Bappenas dalam sambutannya menyampaikan target ambisius pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan hingga 15 juta orang dalam lima tahun mendatang, dengan rata-rata pengurangan tiga juta jiwa per tahun. Hal ini dilakukan dengan pendekatan berbasis data dari BPS dan integrasi program lintas kementerian melalui dua Instruksi Presiden, yaitu Inpres No. 4 Tahun 2025 tentang Data Sosial dan Ekonomi Nasional, serta Inpres No. 8 Tahun 2025 tentang Pengentasan Kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrem.

Dalam rangkaian acara, juga dibahas pentingnya perlindungan sosial terhadap kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas, seiring dengan proyeksi peningkatan populasi lansia Indonesia yang mencapai lebih dari 48 juta jiwa pada 2035. Negara diharapkan tidak hanya memberikan bantuan sosial, tetapi membangun sistem jaminan sosial menyeluruh yang memungkinkan seluruh warga, termasuk pekerja informal dan platform, untuk hidup bermartabat dan terlindungi.

Namun, perwakilan serikat pekerja menyoroti kurangnya ruang diskusi substantif dalam acara tersebut dan minimnya keterlibatan pekerja. Mereka menekankan pentingnya program ini benar-benar menyentuh persoalan nyata di lapangan, termasuk lonjakan PHK pascapandemi dan perlindungan bagi pekerja platform yang kini mencapai 1,5% dari total angkatan kerja nasional.

Program Global Accelerator diharapkan menjadi katalis bagi transformasi sosial dan ekonomi Indonesia menuju visi “Indonesia Emas 2045”, dengan target pendapatan per kapita USD 30.300 dan status sebagai negara berpenghasilan tinggi.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *