Seminar

Workshop Umpan Balik dan Pandangan Pimpinan SP/SB Terkait Transisi Yang Berkeadilan

Pimpinan nasional dari dua konfederasi buruh terbesar di Indonesia, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), berkumpul di Favehotel PGC, Jakarta, dalam sebuah workshop kritis yang bertujuan untuk menggali umpan balik dan pandangan tentang transisi energi yang berkeadilan.

Workshop ini, yang dihadiri oleh para pemimpin serikat pekerja dari berbagai sektor, dibuka dengan pengantar oleh Sekjen KSPI, Ramidi, yang menekankan pentingnya kolaborasi antarkonfederasi untuk memperkuat posisi buruh dalam menghadapi transisi energi dan perubahan iklim.

“Sesuatu yang sangat penting dan menyenangkan adalah berkumpulnya dua konfederasi yang ada di Indonesia, KSPI dan KSBSI. Di mana kita tahu, kedua konfederasi ini terus-menerus berjuang untuk kepentingan buruh,” ujar Ramidi.

Ramidi juga menggarisbawahi kesenjangan pemahaman yang masih terjadi di masyarakat, khususnya terkait dampak perubahan iklim terhadap pekerja. “Dampak dari perubahan ini akan dirasakan oleh pekerja. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak memahami dampak perubahan iklim terhadap pekerja,” tambahnya.

Selain itu, Ramidi membahas tantangan ekonomi yang dihadapi: “Di Indonesia, perubahan iklim melibatkan dana lebih dari 300-an triliun rupiah, yang sebagian besar berasal dari pinjaman, sehingga bebannya ada pada kita.”

Dalam workshop ini, para peserta mendapatkan kesempatan untuk berbagi informasi, pengalaman, dan kegiatan yang telah dilakukan oleh masing-masing konfederasi. Materi yang dibahas meliputi strategi advokasi yang telah dan akan dilakukan untuk melindungi hak-hak pekerja di tengah perubahan ekonomi dan ekologi yang cepat.

Sesi berbagi ini menyoroti inisiatif di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur, di mana konflik kepentingan sering kali mengemuka, terutama dalam sektor batu bara. “Banyak pihak memiliki kepentingan dalam sektor batu bara. Oleh karena itu, konsolidasi serikat pekerja harus tetap diperkuat,” jelas Ramidi.

Workshop ini tidak hanya menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan strategi, tetapi juga bertindak sebagai platform untuk mengembangkan langkah-langkah konkrit dalam memastikan transisi yang berkeadilan bagi pekerja di seluruh Indonesia. Dengan kesimpulan yang kuat dan aksi yang ditetapkan, para pemimpin serikat pekerja berkomitmen untuk terus berjuang demi keadilan sosial di tengah perubahan global yang tidak terelakkan.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *